Subscribe:

Jumat, 15 November 2013

Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan ciri khas kehidupan bermasyarakat/sosial. Artinya kehidupan bermasyarakat/ sosial akan kelihatan nyata dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Contoh: keramaian di pasar, buruh pabrik berdemontrasi, dan pelajar belajar di kelas.Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama tetapi juga dapat berupa persaingan dan pertikaian.

Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial.

Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

• Adanya kontak sosial (sosial contact)
Kontak berasal dari kata Con atau Cun yang berarti bersama-sama, dan Tango yang artinya menyentuh. Jadi, secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Dalam sosiologi kontak tidak hanya bersentuhan fisik saja, kadang-kadang bias terjadi tanpa fisik, misalnya berbicara melalui telepon, menulis surat, dan internet.

• Tindakan Sosial

Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan social. Suatu tindakan baru dinyatakan sebagai tindakan social apabila subyeknya dihubungkan dengan individu-individu lain. Menurut Max Weber Tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.

• Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang berarti berhubungan.
Maka secara harfiah komunikasi berarti berhungan atau bergaul dengan orang lain.
Komunikasi lebih ditekankan pada bagaimana pesannya itu diproses.


Peran mahasiswa dalam Interaksi dan Partisipasi kepada masyarakat dilihat dari sisi Kebudayaan asal Tradisi

Mahasiswa memiliki posisi dan peran yang dalam proses perubahan sosial dan kebudayaan .mahasiswa merupakan perantara penyampaian nilai-nilai dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Dan merintis perubahan dalam rangka dinamisasi kehidupan dalam peradaban yangsaat ini sedang berjalan.
Jika kita meyakini kalau masa kini adalah prose masa lalu yang mendapat pengaruh dari cita-cita masa depan,maka kedudukan dan peranan mahasiswa sebagai transformator nilai dan innovator dari perkembangan yang berorientasi ke masa depan lebih jelas, bahwa mhasiswa harus menjadi semangat yang hidup dalam nilai-nilai ideal,dan membangun subkultur serta berani memperjuangkan.
Sabagai bagian dari intelektual community mahasiswa menduduki posisi yang strategis dalam keterlibatannya melakukan rekayasa sosial menuju independensi masyarakat, dalam aspek ekonomi, politik,sosial, dan budaay. Dalam posisinya sebagai komunitas terdidik, mahasiswa sebagai salah satu kunci penetu dalam transformasi menuju keadilan dan kemakmuran bangsa. Di samping dua kelompok strategis lainnya yaitu kaum agamawan dan masyarakat sipil yang memiliki kesadarn kritis atas situasi yang sedang berlangsung saat ini.
Posisi mahasiswa secara sederhana bisa kita gambarkan sebagai sosok yang berada di tengah-tengah level. Di masyarakat menjadi bagaian masyarakat, di kalangan intelektual mahasiswa juga dianggap berada diantara mereka. Dengan kata lain keberadaan mereka di tengah-tengah level apapun memiliki nilai strategis. Nilai strategis lain mahasiswa menurut Arbi Sanit adalah mahasiswa sebagai komunitas strategis dalam proses perubahan.

Mahasiswa positivistic ,kita akan melihat dua jenis mahasiswa,yaitu :

1) Mahasiswa yang orientasinya “teori”,yaitu pandai secara akademik,tetapi gagap di masyarakat.

2) Mahasiswa yang prestasi akademiknya pas-pasan,waktu studinya mungkin lama,tapi begitu aktif bergiat di organisasi-organisasi sosial maupun kemahasiswaan untuk menghadapi realitas kemasyarakatan

0 komentar:

Posting Komentar